Kamis, 06 Juni 2013

Profil Provinsi Sumatera Utara


a. topografi dan geografi

Provinsi Sumatera Utara, terletak antara 1° - 4° LU dan 98° - 100° BT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut.
Sebelah utara : Provinsi Daerah Istimewa Aceh
Sebelah timur : Selat Malaka
Sebelah selatan : Propinsi Riau dan Propinsi Sumatera Barat
Sebelah barat : Samudera Indonesia.
Wilayah Provinsi Sumatera Utara memiliki areal seluas 71.680 km2 dengan tata guna lahan sebagai berikut.
Tabel . Tata guna lahan di Provinsi Sumatera Utara
No
Penggunaan lahan
Luas (km2)
Persentasi (%)
1.
Areal hutan
26.737
37,3
2.
Areal semak belukar
10.107
14,1
3.
Areal padang rumput
6.308
8,8
4.
Ladang
3.942
5,5
5.
Dataran tinggi
5.233
7,3
6.
Sawah
4.659
6,5
7.
Perkebunan
11.684
16,5
8.
Perairan darat
1.362
1,9
9.
Pemukiman
1.479
1,7
10.
Areal tandus
143
0,2

Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah daratan dengan topografi beragam, yaitu dataran rendah, bergelombang, berbukit, pegunungan, serta wilayah kepulauan, yang berada pada ketinggian antara 0,2 – 150 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memi liki perairan umum yang berupa danau dan sungai. Iklim daerah Sumatera Utara termasuk tropis basah, dengan curah hujan yang beragam antara 1.430 – 5.050 mm setiap tahun. Suhu udara beragam antara 12,2°C – 33°C. Wilayah Sumatera Utara mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana letusan gunung api, gerakan tanah, dan erosi.
Provinsi Sumatera Utara terdiri atas beberapa kabupaten, yaitu Kabupaten Asahan, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Tapanu li Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Labuhan Batu, Asahan, Simalungun, Dairi, Karo, Deli Serdang , Langkat, Batubara, Serdang Bedagai, Dairi, Mandailing Natal dan beberapa kabupaten lainnya.
Lahan di Propinsi Sumatera Utara sebagian besar telah diman faatkan untuk kegiatan pertanian, dan industri. Selain itu, sumber daya alam lainnya yang dimiliki adalah perikanan laut, perairan umum, dan kehutanan yang potensial untuk dikembangkan.
b. demografi
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah pen duduk Provinsi Sumatera Utara mencapai 12.985.075 orang, yang terdiri atas 6.479.051 laki-laki dan 6.506.024 perempuan. Dari hasil SP2010 terse but terlihat bahwa penyebaran penduduk Sumatera Utara menurut ka bupaten/kota rata-rata dibawah 5 persen, dan hanya lima kabupaten/kota yang persebarannya diatas 5 persen.
Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Langkat adalah tiga kabupaten/kota dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-masing berjumlah 2.109.339 orang (16,24 persen), 1.789.243 orang (13,78 persen), dan 966.133 orang (7,44 persen). Sedang kan Kabupaten Pakpak Bharat merupakan kabupaten dengan jumlah pen duduk paling sedikit yang berjumlah 40.481 orang (0,31 persen)
Luas wilayah Provinsi Sumatera Utara sekitar 71.680,68 km2yang didiami oleh 12.985.075 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah sebanyak 181 orang per km2. Kabupaten/kota yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kota Medan yakni sebanyak 7.957 orang per km2, sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Pakpak Barat yakni sebanyak 33 orang per km2.

c. potensi perikanan di Provinsi Sumatera Utara 

 
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu kekuatan perikanan di Indonesia yang tidak boleh diremehkan. Hal itu tidak lepas dari letak geografisnya yang diapit oleh lautan yaitu pantai timur (Selat Malaka) dan pantai barat (Samudera Hindia). Sektor perikanan di Provinsi Sumatera Utara menyerap tenaga kerja 132.378 orang dibidang penangkapan dan 13.500 orang dibidang budidaya. Umumnya usaha dibidang perikanan berlokasi di Belawan, Tanjung Balai, Sibolga dan kawasan perairan Danau Toba. Usaha perikanan di Provinsi Sumatera Utara meliputi perikanan laut dan perikanan barat. Usaha perikanan laut tersebar di daerah Kabupaten Nias, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, daerah kota Labuhan Batu, Asahan, Deli Serdang, Tanjung Balai dan Medan.
Provinsi Sumatera Utara merupakan daerah yang berpotensi dalam menghasilkan ikan di Indonesia, baik melalui perikanan tangkap di perairan laut maupun perikanan tangkap di perairan umum (sunagi, waduk, rawa dan danau), hal ini didukung oleh data yang tersaji pada tabel berikut.
Tabel . Produksi tahunan perikanan tangkap menurut kabupaten/kota
No
Kabupaten/kota
Jumlah penangkapan di laut (ton)
Jumlah penangkapan di perairan umum (ton)
Sungai
Danau
Rawa
Waduk
1.
Nias
6.422,9
5,3
-
18,2
-
2.
Nias Selatan
12. 585,5
3,1
-
5,1
-
3.
Tapanuli Tengah
29.951,5
794
-
-
-
4.
Sibolga
33.941,6
194,4
-
-
-
5.
Tapanuli Selatan
708
1.819,1
2.891,4
1.838,5
70,3
6.
Mandailing Natal
15.724,9
307
-
240,4
6,8
7.
Tapanuli Utara
-
35,9
77,4
48,5
-
8.
Toba Samosir
-
30,7
642,4
47,2
30,7
9.
Simalungun
-
61,8
180,5
4,3
7,8
10.
Dairi
-
98,1
231,8
-
33,8
11.
Pakpak Barat
-
19,5
-
6,5
3,2
12.
Karo
-
453,2
501,4
3,6
11,4
13.
Langkat
21.322,7
382,7
-
372,3
-
14.
Deli Serdang
17.767,8
447,9
-
-
-
15.
Serdang Bedagai
24.495,9
42,3
-
76,6
48,6
16.
Medan
70.160,4
7
-
8,4
19
17.
Asahan
58.259
542,0
-
349,4
-
18.
Tanjung Balai
32.280,7
44,3
-
-
-
19.
Labuhan Batu
24.601,3
200,4
-
187,5
-

Total
348.222,1
5.488,7
4.524,9
3.206,5
231,6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar