Kamis, 23 Mei 2013

KABUPATEN SIBOLGA


A. PANDANGAN UMUM
Kota Sibolga terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera Bagian Utara yaitu di Teluk Tapian Nauli, ± 350 Km Selatan Kota Medan. Secara geografis wilayah Sibolga terletak antara 1º 42'1º 46' Lintang Utara dan 98º 44' - 98º 48' Bujur Timur. Kota Sibolga secara administratif terdiri dari 3 Kecamatan dan 16 Kelurahan dan Luas 2.778 Ha atau 27, 78 Km², dengan jumlah penduduk 86.441 jiwa.


B. SARANA DAN PRASARAN
Di Kota Sibolga tersedia sarana dan prasarana transportasi darat, laut, dan udara (perintis). Disamping itu juga tersedia sarana dan prasarana listrik, telekomunikasi dan air bersih.


C. IDENTIFIKASI BIDANG USAHA POTENSIAL
Kota Sibolga yang merupakan sebuah kota kecil di pesisir pantai barat Sumatera memiliki potensi yang besar dibidang perikanan. Selama ini perekonomian Kota Sibolga sangat didukung oleh besarnya hasil dari perikanan laut. Secara umum perekonomian Kota Sibolga masih ditopang dari sektor pertanian (28,58%) yang disusul oleh sektor perdangangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 14,42%.

Sektor pertanian yang disebutkan sudah termasuk subsektor perikanan di dalamnya. Besarnya kontribusi kedua sektor inilah yang bisa dijadikan dasar dalam pembangunan kota yang harus didukung oleh berbagai fasilitas yang ada.

D. BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN
Pelabuhan Laut Sibolga
Kota Sibolga sudah sejak lama dikenal sebagai pintu gerbang kegiatan ekspor dan impor berbagai komoditas. Sejak dijadikan daerah otonom tahun 1956, Kota Sibolga mengandalkan Pelabuhan Laut Sibolga dan potensi perairannya sebagai sumber kehidupan penduduk. Namun akhir-akhir ini kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Sibolga seakan tenggelam. Penyebabnya tak lain adalah fasilitas sandar kapal yang kurang memadai.

Mengingat bahwa pelabuhan laut Sibolga merupakan salah satu andalan maka hal yang perlu dilakukan adalah membangun fasilitas pelabuhan. Fasilitas penting untuk menampung kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan adalah gudang barang. Adanya gudang yang cukup di pelabuhan akan sangat menunjang kegiatan karena berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang yang akan dimuat atau setelah dibongkar. Penyimpanan barang di gudang yang rapi akan menjamin keamanan barang tersebut selain meningkatkan volume pengiriman maupun penerimaan barang.
Sumberdaya Perikanan Laut
Komoditi andalan yang menjadi primadana di Kota Sibolga adalah produksi perikanan laut yang cukup berlimpah. Tepatnya produksi ikan yang didaratkan di wilayah ini. Nelayan umumnya menangkap ikan di perairan Teluk Tapian Nauli, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Nias, Aceh Selatan, bahkan sampai perairan Sumatera Barat dan Bengkulu. Penangkapan ikan merupakan penyumbang utama bagi kegiatan perekonomian Kota Sibolga.

Pariwisata
Letak Kota Sibolga yang sepi di tepi pantai merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki. Keindahan alam tepi pantai, dengan pesona deretan pulau-pulau yang ada menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan. Dengan keindahan alam tepi pantai ini, Kota Sibolga sangat berpotensi untuk mengembangkan paket wisata bahari. Pulau-pulau yang berpotensi mengembangkan wisata bahari adalah Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Panjang dan Pulau Sarudik. Selain wisata bahari, keindahan alam Kota Sibolga juga cocok untuk dikembangkan menjadi wisata alam bagi yang menyukai petualangan. Lokasi wisata yang menjadi tujuan para wisatawan adalah Torsimarbarimbing, Puncak Gunung Santeong dan Puncak Pemancar TVRI.

Potensi wisata lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah wisata sejarah dan budaya. Kota Sibolga banyak meninggalkan catatan sejarah masa lampau yang penuh romantika perjuangan. Dan sejumlah peninggalan sejarah masa lalu, yang poling banyak adalah peninggalan masa penjajahan Jepang berupa benteng dan gua-gua buatan. Objek wisata peninggalan sejarah diantaranya adalah Gua Sikaje-Kaje, Gua Tangga Seratus, Benteng Sihopo-hopo, Benteng di Simaremare, Benteng di Bukit Ketapang dan Pulau Poncan Gadang yang menjadi basis tentara Jepang.

E. BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN
Berdasarkan uraian tentang potensi unggulan yang ada di Kota Sibolga maka dapat diidentifikasikan beberapa bidang usaha unggulan yang layak untuk dikembangkan yaitu :
a. Fasilitas pergudangan pelabuhan
b. Pabrik es untuk pengawetan ikan
c. Pabrik pengolahan tepung ikan
d. Wisata bahari
e. Kawasan pusat bisnis (central business district/CBD)

F. POTENSI PERIKANAN DAN KELAUTAN SIBOLGA
Secara umum potensi Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Tapanuli Tengah meliputi produksi perikanan tangkap dan budidaya, potensi perikanan Samudera Hindia, jumlah nelayan dan kapal penangkapan ikan, fasilitas pendukung perikanan dan industri berbasis komoditi perikanan.
1. Produksi dan Potensi Kelautan dan Perikanan
Produksi perikanan Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2009 adalah 22.329,40 ton, meliputi produksi perikanan tangkap di Laut 20.731,60 ton, produksi perairan umum di Darat 463,50 ton, produksi budidaya di Laut 714,20 ton, dan produksi budidaya di Darat 420,10 ton.
Penangkapan Ikan Sumatera Utara di Samudera Hindia pada tahun 2006 adalah sangat besar, yaitu 95.459,00 ton atau 10,41 % dari potensi pemanfaatannya.
Hasil tangkap Ikan Tuna oleh Kapal Motor Nelayan di Tapanuli Tengah terutama untuk jenis Tuna Mata Besar (Big Eye Tuna), Madidihang (Yellowfin Tuna), Albacora (Longfin Tuna), dan Cakalang (Skipjack Tuna).
2. Jumlah Nelayan dan Kapal Penangkap Ikan
Jumlah rumah tangga Nelayan yang menggunakan Perahu pada tahun 2009, yaitu Jukung 269, Perahu Kecil 585, Perahu Sedang 76.
Jumlah rumah tangga Nelayan yang menggunakan Kapal Motor sebanyak 723 pada tahun 2009, yaitu ≤ 5 GT sebanyak 540, 5-9 GT sebanyak 81, 20-30 GT sebanyak 68 dan ≥ 30 GT sebanyak 34.
Pada tahun 2010, jumlah perahu penangkap ikan laut menurut jenis kapal yaitu Perahu Tanpa Motor 793 unit, Perahu Motor Tempel 417 unit, Kapal Motor 568 unit, sehingga jumlah seluruhnya adalah 1.766 unit.
Jumlah rumah tangga Nelayan Budidaya Perikanan sebanyak 524 meliputi Tambak 7, Kolam 365, Kolam Air Sawah 143, Kolam Jaring Apung 9.
3. Fasilitas Pendukung Perikanan
  • Adanya Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Sibabangun
  • Adanya TPI dan Steiger Perikanan di beberapa Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah
  • Adanya PPI Labuan Angin di Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah
  • Adanya Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah
  • Adanya SPDN di Kecamatan Barus dan sekitarnya
  • Adanya APMS oleh PT. Non Fasilitas di Kompleks PPN Sibolga, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah mendukung BBM untuk bidang Perikanan
  • Adanya Cold Storage dan Pabrik Es oleh berbagai perusahaan swasta di Kabupaten Tapanuli Tengah, khususnya di Pondok Batu, Kecamatan Sarudik
  • Adanya Pondok Informasi dalam mendukung program rehabilitasi Terumbu Karang dan pemberdayaan masyarakat nelayan
4. Industri Berbasis Perikanan
Berbagai perusahaan swasta di Pondok Batu, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah bergerak dibidang Industri Cold Storage, Pabrik Es, Pabrik Tepung Ikan, Pengemasan Ikan Hasil Tangkap, Pengasinan Ikan, dan Perdagangan meliputi Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor – Impor Hasil Perikanan Tangkap.
5. Minapolitan Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang merupakan lokasi pembangunan dan pengembangan Minapolitan.
Mengacu pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor KEP.18/MEN/2011 tentang Pedoman Umum Minapolitan bahwa dengan konsep Minapolitan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat dipercepat. Kemudahan-kemudahan atau peluang yang biasanya ada di perkotaan perlu dikembangkan di pedesaan, seperti prasarana, sistem pelayanan umum, jaringan distribusi bahan baku dan hasil produksi di sentra produksi. Sebagai sentra produksi, pedesaan diharapkan dapat berkembang sebagaimana perkotaan dengan dukungan prasarana, energi, jaringan distribusi bahan baku dan hasil produksi, transportasi, pelayanan publik, akses permodalan, dan sumberdaya manusia yang memadai.
Secara konseptual Minapolitan mempunyai 2 unsur utama yaitu sebagai berikut :

·         Minapolitan sebagai konsep pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis wilayah dan
·         Minapolitan sebagai kawasan ekonomi unggulan dengan komoditas utama produk kelautan dan perikanan.
Konsep Minapolitan didasarkan pada 3 asas, yaitu sebagi berikut : 
·         Demokratisasi ekonomi kelautan dan perikanan pro rakyat.
·         Keberpihakan pemerintah pada rakyat kecil melalui pemberdayaan masyarakat, dan
·         Penguatan peran ekonomi daerah dengan prinsip daerah kuat – bangsa dan negara kuat.
Ketiga prinsip tersebut menjadi landasan perumusan kebijakan dan kegiatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan agar pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan benar-benar untuk kesejahteraan rakyat dan menempatkan daerah pada posisi sentral dalam pembangunan.
Minapolitan dilaksanakan dengan tujuan yaitu :
·         Meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas produk kelautan dan perikanan;
·         Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah ikan yang adil dan merata; dan
·         Mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah.
Berdasarkan Keputusan Bupati Tapanuli Tengah Nomor 421/DKP/2011 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Minapolitan Kabupaten Tapanuli Tengah, bahwa Tim Koordinasi tersebut dibentuk guna mendukung keberhasilan revitalisasi perikanan perlu dikembangkan kegiatan terpadu dalam pembangunan berbasis kawasan dengan konsepsi Minapolitan.
Pada tahun 2012, dilaksanakan penyusunan Road Map Minapolitan dan Master Plan Kawasan Minapolitan serta berbagai dukungan pembangunan infrastruktur di lokasi Minapolitan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar